Latar Belakang
Atom adalah suatu
satuan dasar materi, yang terdiri
atas inti
atomserta
awan elektron bermuatan negatif
yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan
positif, dan neutron yang bermuatan
netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom
demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung
jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan
disebut sebagaiion.
Energi potensial nuklir adalah energi potensial yang
terdapat pada partikel di dalam nukleus atom.
Partikel nuklir seperti proton dan neutron tidak
terpecah di dalam proses reaksi fisi dan fusi,
tetapi kumpulan dari mereka memiliki massa lebih rendah daripada jika mereka
berada dalam posisi terpisah/ sendiri-sendiri. Adanya perbedaan massa ini
dibebaskan dalam bentuk panas dan radiasi di reaksi nuklir (panas dan
radiasinya mempunyai massa yang hilang, tetapi terkadang terlepas ke sistem, di
mana tidak terukur). Energi matahari adalah salah satu contoh konversi energi
ini. Di matahari, proses fusi hidrogen mengubah 4 miliar ton materi surya per
detik menjadi energi elektromagnetik,
yang kemudian diradiasikan ke angkasa luar.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan
teori atom?
2. Siapa saja Ilmuwan
yang mengemukakan tentang teori atom?
3. Bagaimana perkembangan energy nuklir?
Tujuan
Untuk
menjelaskan kepada kita semua bahwa suatu materi tersusun dari partikel
partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi yang bernama atom. Dijelaskan juga
dalam makalah ini tentang perkembangan struktur dan teori atom dari
masa kemasa dan dipelopori oleh ilmuwan ilmuwan dari seluruh belahan dunia.
Pembahasan Sejarah dan Teori Atom
Sejarah
penemuan atom bermula sejak zaman dahulu kala. Pada tahun 400 SM seorang filsuf
Yunani bernama Democritus, mengemukakan bahwa materi tersusun atas partikel - partikel
kecil yang tidak dapat dibelah kembali. Beliau memberi istilah
"ATOMOS"
Ilmu
kimia semakin pesat, pemahaman atom pun meningkat. Pada tahun 1661, Robert
Boyle mempublikasikan bukunya "The Sceptical Chymist"yang berargumen
bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi"corpuscules",
yaitu atom-atom yang berbeda. Berseberangan dengan berbagai pendapat klasik
bahwa materi terdiri dari unsur - unsur tanah,api,air, dan udara. ( kayak
avatar wkwkwk )
John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester, Inggris. Ia terkenal karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah “atom”. Dalam buku karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia berhasil merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803.
Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap.
Model Atom Dalto
Pada
tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa
"Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap".
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai
berikut:
- Atom merupakan bagian terkecil
dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
- Atom digambarkan sebagai bola
pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan
berbeda untuk unsur yang berbeda
- Atom-atom bergabung membentuk
senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air
terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
Model Atom Dalton seperti bola pejal |
Percobaan Lavosier
Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi
setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A
dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan
bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan
merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi
cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan
udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
Percobaan Joseph Pruost
Pada
tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan
yang tetap.
Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
Percobaan
ke- |
Sebelum
pemanasan (g
Mg)
|
Setelah
pemanasan (g
MgO)
|
Perbandingan
Mg/MgO
|
1
|
0,62
|
1,02
|
0,62/1,02
= 0,61
|
2
|
0,48
|
0,79
|
0,48/0,79
= 0,60
|
3
|
0,36
|
0,60
|
0,36/0,60
= 0,60
|
Model Atom Rutherford
Teori Atom Rutherford
Rutherford
bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan
yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (ฮป) terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan
positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut :
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut :
- Atom bukan merupakan bola pejal,
karena hampir semua partikel alfa diteruskan
- Jika lempeng emas tersebut
dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas
terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan
partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari
20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang menyatakan bahwa atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif
agar tidak saling tolak menolak.
Gambar Atom Rhuterford |
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
Hasil percobaan Rutherford
Teori Atom J. J.
Thomson
Fisikawan
Joseph John Thomson (1856-1940) adalah seorang ilmuwan yang lahir di Cheetham
Hill, di mana di tempat itu pula Thomson dinobatkan sebagai profesor fisika
eksperimental sejak tahun 1884. Penelitian yang Thomson lakukan
menghasilkan penemuan elektron. Ia mengetahui bahwa gas adalah zat yang
mampu menghantar listrik. Thomson juga menjadi salah satu perintis ilmu fisika
nuklir. Thomson berhasil meraih hadiah nobel fisika pada tahun 1906.
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka
J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan
bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang
diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson
menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel
subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan
negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut,Thomson memperbaiki
kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal
sebagai Teori Atom Thomson yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola
daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola
positif yang pejal.
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut,Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.
Model atom J.J. Thomson
Teori atom Dalton cukup lama dianut oleh para ahli saat itu hingga ditemukannya
elektron yang bermuatan negatif oleh J.J. Thomson pada tahun 1897 .
Penemuan elektron ini akhirnya mematahkan teori Dalton bahwa atom merupakan
materi terkecil. Oleh karena elektron bermuatan negatif maka Thomson berpikir
bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang. Dengan demikian atom bersifat
netral.
Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan
positif. Sementara itu elektron (bagian atom yang bermuatan negatif) tersebar
merata di permukaan bola tersebut. Muatan-muatan negatif tersebut tersebar
seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah
muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Jumlah muatan positif = Jumlah muatan negatif
Model atom Bohr
Teori AtomBohr
Pada
tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya
ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah
disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan
dengan empat postulat, sebagai berikut:
- Hanya ada seperangkat orbit
tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit
ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
- Selama elektron berada dalam
lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam
bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
- Elektron hanya dapat berpindah
dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan
ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, E2 – E1 = hf
- Lintasan stasioner yang
dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat
yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan
dari h/2p atau nh/2p, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut
model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Gambar Model Atom Bohr
Teori atom Dalton cukup lama dianut oleh para ahli saat itu hingga ditemukannya elektron yang bermuatan negatif oleh J.J. Thomson pada tahun 1897 . Penemuan elektron ini akhirnya mematahkan teori Dalton bahwa atom merupakan materi terkecil. Oleh karena elektron bermuatan negatif maka Thomson berpikir bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang. Dengan demikian atom bersifat netral.
Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu elektron (bagian atom yang bermuatan negatif) tersebar merata di permukaan bola tersebut. Muatan-muatan negatif tersebut tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Jumlah muatan positif = Jumlah muatan negatif
Pembahasan Sejarah Energi Nuklir
Pada
tahun 1934 ahli fisika Enrico Fermi melakukan eksperimen di Roma yang
membuktikan bahwa neutron bisa memecah beberapa jenis atom. Hasil yang
mengejutkan ketika ia membombardir uranium dengan neutron ia tidak menemukan
unsur yang ia harapkan. Unsur yang ditemukan lebih ringan daripada uranium.
Pada
tahun 1938 Ilmuan Jerman Otto Hahn dan Fritz Strassman menembakan neutron dari
unsur radium dan beryllium pada uranium ia terkejut ketika menemukan unsur yang
lebih ringan seperti barium pada bahan yang tersisa.
Sebelum
mempublikasikan penemuannya mereka menghubungi Lise Meitner di Copenhagen yang
juga bekerja pada Neil Bohr dan Otto R. Frisch. Ketika Meitner melakukan
percobaan ia menemukan bahwa hasil dari reaksi tersebut massa dari hasil reaksi
tersebut lebih sedikit dari massa uranium yang digunakan. Meitner kemudian
menggunakan teori Einstein yang menyebutan massa berubah menjadi energi.
Awal
tahun 1942 grup ilmuwan yang dipimpin oleh Fermi bertemu di Chicago untuk
mengembangkan teori mereka. Kemudian pada November 1942 kontruksi mereka
sudah siap untuk memulai reaktor nuklir pertama di dunia yang kemudian diberi
nama Chicago Pile-1. Pada reaktor mereka menggunakan Cadmium untuk mengontrol
reaksi berantai. Cadmium adalah logam yang bersifat menyerap neutron. Batang
cadmium digunakan untuk mempercepat reaksi nuklir atau melambatkan reaksi
nuklir.
Kemudian
pada 2 Desember 1942 mereka memulai demonstrasi dari Chicago Pile-1. Fermi
memerintakan untuk mengatur batang cadmium selama beberapa jam hingga tercapa
reaksi berantai yang mandiri. Mereka berhasil membuktikan teori mereka menjadi
sebuah teknologi nyata yang menandai masuknya jaman nuklir.
Reaktor
nuklir pertama
hanyalah sebuah permulaan, pada awalnya penelitian difokuskan untuk
mengembangkan senjata yang akan digunakan pada perang dunia ke 2. Penelitian
itu berada di bawah proyek Manhattan. Proyek tersebut menghasilkan 2 bom yang
meledak di Hiroshima dan Nagasaki.
Setelah
perang dunia ke 2 pemerintahan Amerika Serikat ingin mengambangkan energi
nuklir untuk perdamaian. Pada tahun 1946 dibentuk Atomic Energy
Commision (AEC). AEC bertugas untuk mengawasi eksperimen Breeder Reactor 1 di
Idaho. Kemudian pada 20 Desember 1951 reaktor tersebut menghasilkan energi
listrik pertama yang dihasilkan oleh reaktor nuklir.
Pertengahan
1950an tujuan utama penelitian nuklir menunjukan bahwa energi nuklir dapat
digunakan untuk memproduksi energi listrik untuk kebutuhan komersial. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama untuk kebutuhan komersial
terletak di Shippingport, Pennsylvania pada tahun 1957.
Industri
PLTN berkembang pesat pada 1960an. Banyak perusahaan melihat PLTN sebagai
sumber energi yang murah, bersih dan aman. Namun pada 1970an dan 1980an
mengalami penurunan karena isu mengenai keamanan reaktor, limbah nuklir dan
masalah lingkungan lainnya. Pada
akhir tahun 1991, sudah ada 31 negara yang menggunakan energi nuklir untuk
kebutuhan komersial.
Dalam
manajemen limbah, engineer mengembangkan metode baru untuk menyimpan limbah
radioaktif yang diproduksi oleh PLTN. Tujuannya adalah menjauhkan limbah dari
lingkungan dan manusia untuk periode yang sangat lama.
Penelitian
mengenai nuklir juga dikembangkan untuk keperluan medis, industri, ilmu
pengetahuan, makanan dan pertanian. Sebagai contoh radioisotop digunakan untuk
mendeteksi penyakit. Dalam bidang industri nuklir digunakan untuk mendeteksi
cacat pada konstruksi. Dalam arkeologi digunakan untuk menghitung umur satu
situs bersejarah. Selain itu juga digunakan untuk sterilisasi pengepakan
makanan.
DAFTAR PUSTAKA :