nama : gita larasati
npm : 53216069
kelas : 1DFO3
Pengertian Investasi
Istilah investasi sebenarnya berasal dari kata investire yang berarti memakai atau menggunakan. Berdasarkan arti katanya, pengertian investasi adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.
Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Jenis-jenis investasi
1. Tabungan
Menyimpan sejumlah uang di bank yang dapat diambil dan dipergunakan di kemudian hari jika pemilik tabungan memerlukan.
Keuntungan Tabungan
1. Dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki risiko.
2. Transaksinya mudah
Kerugian Tabungan
1. Uang dapat dengan mudah berkurang, karena dapat diambil kapan saja dengan mudah
2. Bunga tabungan kecil.
2. Deposito
Menyimpan uang untuk periode tertentu, bila belum jatuh tempo uang tidak dapat diambil atau akan mendapat penalti/ denda bila diambil sebelum waktunya. Dendanya disesuaikan dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan.
Keuntungan Deposito
1. Risiko sangat rendah.
2. Bunga yang dapat diterima lebih besar dibandingkan tabungan biasa.
Kerugian Deposito
1. Keuntungan atau bunga yang diterima lebih sedikit bila dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda bukti hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah.
Keuntungan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
3. Bunga lebih besar dibandingkan deposito.
Kerugian Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
3. Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain.
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya.
4. Saham
Memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik, sehingga bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda dapat menderita kerugian.
Keuntungan Saham
1. Dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik.
2. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat.
Kerugian Saham
1. Risiko kehilangan modal jika perusahaan bangkrut/ pailit
2. Risiko kehilangan juga terjadi ketika harga saham turun.
Mengapa perusahaan berinvestasi
mengapa beberapa perusahaan seperti bank melakukan investasi adalah untuk memperoleh laba dari pendapatan investasi (earning from investment income). Walaupun bank-bank memperoleh penghasilan dengan berinvestasi pada sekuritas utang dan saham perusahaan lain. Namun permohonan pinjaman berubah baik secara musiman dan sejalan dengan perubahan iklim ekonomi. Maka, ketika permohonan pinjaman sedang rendah, bank harus menemukan alternatif lain untuk penggunaan kasnya. Badan pengantur perbankan (biasanya bank sentar, di Indonesia adalah Bank Indonesia) sangat membatasi kebebasan bank untuk berinvestasi pada saham karena mengadung risiko. Karenanya, kebanyakan investasi yang dimiliki oleh bank adalah sekuritas utang.
Akutansi untuk Investasi Utang
Investasi utang adalah investasi pada obligasi pemerintahan dan obligasi perusahaan. Pada akutansi untuk investasi utang, jurnal-jurnal dibutuhkan untuk mencatat:
•Mencatat Perolehan Obligasi
Pada saat perolehan, berlaku prinsip harga atau biaya perolehan (cost principle). Biaya perolehan meliputi seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh investasi, seperti harga yang dibayarkan ditambah biaya (komisi) jika ada.
•Mencatat Bunga Obligasi
•Mencatat penjualan obligasi
Ketika obligasi dijual, kita mengkredit akun investasi sebesar biaya obligasi. Selisih antara hasil penjualan bersih dari penjualan harga jual dikurang komisi broker) dan biaya obligasi dicatat sebagai keutungan atau kerugian.
Akuntansi untuk Investasi Saham
Investasi saham (stock invesment) adalah investasi pada saham modal perusahaan. Ketika sebuah perusahaan memiliki saham/utang beberapa perusahaan berbeda, sekumpulan sekuritas tersebut dikenal dengan portofolio investasi.
Kepemilikan Kurang dari 20%
Untuk investasi saham yang kurang dari 20%, metode biaya digunakan. Berdasarkan metode biaya, investasi dicatat pada biaya perolehanya dan pendapatan hanya diakui ketika dividen kas diterima.
Mencatat pembelian pada investasi saham
Pada saat pembelian suatu saham, berlaku prinsip harga perolehan.
Mencatat penjualan saham
Ketika saham dijual, selisih antara penjualan bersih dan biaya perolehan saham diakui sebagai keuntungan / kerugian.
Kepemilikan antara 20% dan 50%
Ketika perusahaan investor hanya memiliki sebagian kecil dari kepemilikan saham perusahaan lainya, investor tidak dapat mengendalikan investee. Tetapi ketika investor memiliki antara 20% dan 50% saham biasa sebuah perusahaan, dipastikan bahwa investor memiliki pengaruh signifikan atas aktifitas keuntungan dan operasi dari investee.
Mencatat akusisi investasi saham
Mencatat pendapatan dan dividen
Kepemilikan lebih dari 50%
Sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas dikenal. Entinitas yang sahamnya dimiliki oleh induk perusahaan disebut anak perusahaan. Sehingga ketika perusahaan memiliki lebih dari 50% maka saham biasa perusahaan pada umumnya perusahaan harus membuat laporan keuangan konsolidasi yang didalamnya menyajikan total asset dan kewajiban yang dikendalikan oleh induk perusahaan, dan menyajikan pendapatan dan beban perusahaan konsolidasi inidibuat sebagai tambahan atas laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan secara terpisah, dan konsolidasi ini berguna karena mengindikasikan besar dan lingkup operasi perusahaan dibawah kendali bersama.
Menilai dan Melaporkan Investasi
Penilaian dapat dilakukan pada biaya perolehan, pada nilai wajar (nilai pasar) atau pada nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai pasar. Nilai wajar merupakan pendekatan terbaik karena mewakili harapan akan nilai kas yang dapat diakui dari sekuritas.
Kategori Sekuritas
Untuk tujuan penilaian dan pelaporan pada tanggal laporan keuangan , investasi saham dan utang diklasifikasikan menjadi 3 kategori sekuritas :
√Sekuritas untuk diperdagangkan (trading) yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat untuk memperoleh pendapatan dari selisih harga beli dan harga jual jangka pendek.
sekuritas yang diperdagangkan dimiliki dengan tujuan untuk menjualnya pada periode yang singkat (umumnya kurang dari sebulan). Sekuritas yang diperdagangkan dilaporkan pada nilai wajar dan perubahan dari biaya dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.perubahan dilaorkan sebagai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi karena sekuritas belum dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum diperoleh adalah selisih antara biaya total dan sekuritas yang diperdangkan dan total nilai wajarnya.
√Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available for sale) yaitu sekuritas yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual di suatu waktu di masa depan.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual dimiliki dengan tujuan untuk dijual suatu saat di masa depan. Jika tujuannya adalah untuk menjual sekuritas di dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, sekuritas akan diklasifikasikan sebagai aset lancar di neraca. Jika tidak, akan diklasifikasikan sebagai aset jangka panjang pada bagian investasi di neraca. Sekuritas yang tersedia untuk dijual juga dilaporkan pada nilai wajar.
√Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu sekuritas utang dimana investor memiliki tujuan dan kemampuan untuk memilikinya hingga jatuh tempo.
npm : 53216069
kelas : 1DFO3
Pengertian Investasi
Istilah investasi sebenarnya berasal dari kata investire yang berarti memakai atau menggunakan. Berdasarkan arti katanya, pengertian investasi adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesin-mesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus diganti.
Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Jenis-jenis investasi
1. Tabungan
Menyimpan sejumlah uang di bank yang dapat diambil dan dipergunakan di kemudian hari jika pemilik tabungan memerlukan.
Keuntungan Tabungan
1. Dapat diambil kapan saja dan tidak memiliki risiko.
2. Transaksinya mudah
Kerugian Tabungan
1. Uang dapat dengan mudah berkurang, karena dapat diambil kapan saja dengan mudah
2. Bunga tabungan kecil.
2. Deposito
Menyimpan uang untuk periode tertentu, bila belum jatuh tempo uang tidak dapat diambil atau akan mendapat penalti/ denda bila diambil sebelum waktunya. Dendanya disesuaikan dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan.
Keuntungan Deposito
1. Risiko sangat rendah.
2. Bunga yang dapat diterima lebih besar dibandingkan tabungan biasa.
Kerugian Deposito
1. Keuntungan atau bunga yang diterima lebih sedikit bila dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda bukti hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah.
Keuntungan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
3. Bunga lebih besar dibandingkan deposito.
Kerugian Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
3. Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain.
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya.
4. Saham
Memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang kita tanamkan dijadikan sebagai modal untuk perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik, sehingga bila Anda menjual sahamnya akan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda dapat menderita kerugian.
Keuntungan Saham
1. Dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik.
2. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat.
Kerugian Saham
1. Risiko kehilangan modal jika perusahaan bangkrut/ pailit
2. Risiko kehilangan juga terjadi ketika harga saham turun.
Mengapa perusahaan berinvestasi
mengapa beberapa perusahaan seperti bank melakukan investasi adalah untuk memperoleh laba dari pendapatan investasi (earning from investment income). Walaupun bank-bank memperoleh penghasilan dengan berinvestasi pada sekuritas utang dan saham perusahaan lain. Namun permohonan pinjaman berubah baik secara musiman dan sejalan dengan perubahan iklim ekonomi. Maka, ketika permohonan pinjaman sedang rendah, bank harus menemukan alternatif lain untuk penggunaan kasnya. Badan pengantur perbankan (biasanya bank sentar, di Indonesia adalah Bank Indonesia) sangat membatasi kebebasan bank untuk berinvestasi pada saham karena mengadung risiko. Karenanya, kebanyakan investasi yang dimiliki oleh bank adalah sekuritas utang.
Akutansi untuk Investasi Utang
Investasi utang adalah investasi pada obligasi pemerintahan dan obligasi perusahaan. Pada akutansi untuk investasi utang, jurnal-jurnal dibutuhkan untuk mencatat:
•Mencatat Perolehan Obligasi
Pada saat perolehan, berlaku prinsip harga atau biaya perolehan (cost principle). Biaya perolehan meliputi seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh investasi, seperti harga yang dibayarkan ditambah biaya (komisi) jika ada.
•Mencatat Bunga Obligasi
•Mencatat penjualan obligasi
Ketika obligasi dijual, kita mengkredit akun investasi sebesar biaya obligasi. Selisih antara hasil penjualan bersih dari penjualan harga jual dikurang komisi broker) dan biaya obligasi dicatat sebagai keutungan atau kerugian.
Akuntansi untuk Investasi Saham
Investasi saham (stock invesment) adalah investasi pada saham modal perusahaan. Ketika sebuah perusahaan memiliki saham/utang beberapa perusahaan berbeda, sekumpulan sekuritas tersebut dikenal dengan portofolio investasi.
Kepemilikan Kurang dari 20%
Untuk investasi saham yang kurang dari 20%, metode biaya digunakan. Berdasarkan metode biaya, investasi dicatat pada biaya perolehanya dan pendapatan hanya diakui ketika dividen kas diterima.
Mencatat pembelian pada investasi saham
Pada saat pembelian suatu saham, berlaku prinsip harga perolehan.
Mencatat penjualan saham
Ketika saham dijual, selisih antara penjualan bersih dan biaya perolehan saham diakui sebagai keuntungan / kerugian.
Kepemilikan antara 20% dan 50%
Ketika perusahaan investor hanya memiliki sebagian kecil dari kepemilikan saham perusahaan lainya, investor tidak dapat mengendalikan investee. Tetapi ketika investor memiliki antara 20% dan 50% saham biasa sebuah perusahaan, dipastikan bahwa investor memiliki pengaruh signifikan atas aktifitas keuntungan dan operasi dari investee.
Mencatat akusisi investasi saham
Mencatat pendapatan dan dividen
Kepemilikan lebih dari 50%
Sebuah perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas dikenal. Entinitas yang sahamnya dimiliki oleh induk perusahaan disebut anak perusahaan. Sehingga ketika perusahaan memiliki lebih dari 50% maka saham biasa perusahaan pada umumnya perusahaan harus membuat laporan keuangan konsolidasi yang didalamnya menyajikan total asset dan kewajiban yang dikendalikan oleh induk perusahaan, dan menyajikan pendapatan dan beban perusahaan konsolidasi inidibuat sebagai tambahan atas laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan secara terpisah, dan konsolidasi ini berguna karena mengindikasikan besar dan lingkup operasi perusahaan dibawah kendali bersama.
Menilai dan Melaporkan Investasi
Penilaian dapat dilakukan pada biaya perolehan, pada nilai wajar (nilai pasar) atau pada nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai pasar. Nilai wajar merupakan pendekatan terbaik karena mewakili harapan akan nilai kas yang dapat diakui dari sekuritas.
Kategori Sekuritas
Untuk tujuan penilaian dan pelaporan pada tanggal laporan keuangan , investasi saham dan utang diklasifikasikan menjadi 3 kategori sekuritas :
√Sekuritas untuk diperdagangkan (trading) yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat untuk memperoleh pendapatan dari selisih harga beli dan harga jual jangka pendek.
sekuritas yang diperdagangkan dimiliki dengan tujuan untuk menjualnya pada periode yang singkat (umumnya kurang dari sebulan). Sekuritas yang diperdagangkan dilaporkan pada nilai wajar dan perubahan dari biaya dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.perubahan dilaorkan sebagai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi karena sekuritas belum dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum diperoleh adalah selisih antara biaya total dan sekuritas yang diperdangkan dan total nilai wajarnya.
√Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available for sale) yaitu sekuritas yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual di suatu waktu di masa depan.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual dimiliki dengan tujuan untuk dijual suatu saat di masa depan. Jika tujuannya adalah untuk menjual sekuritas di dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, sekuritas akan diklasifikasikan sebagai aset lancar di neraca. Jika tidak, akan diklasifikasikan sebagai aset jangka panjang pada bagian investasi di neraca. Sekuritas yang tersedia untuk dijual juga dilaporkan pada nilai wajar.
√Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu sekuritas utang dimana investor memiliki tujuan dan kemampuan untuk memilikinya hingga jatuh tempo.