Rabu, 12 Juli 2017

analisis laporan keuangan

nama : gita larasati
npm : 53216069
kelas : 1DFO3

1.1 DASAR DASAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

2.1.1 Kebutuhan Akan Analisis Kuangan
Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya. Kreditor jangka pendek (short-term creditor)seperti bank umumnya tertarik pada kemampuan peminjam untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo. Likuiditas dari peminjam sangatlah penting dalam mengevaluasi kemampuan bayar sebuah peminjam. Namun demikian,kreditor jangka panjang (long-term creditor) seperti pemegang obligasi,melihat pada pengukuran profitibilitas dan solvabilitas yang mengidikasikan kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang.

2.1.2 Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Beragam cara digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan. Tiga cara yang umum digunakan adalah sbb :
Analisis horizontal mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu
Analsiis vertical mengevaluasi data laporan keuangan dengan menyatakan setiap pos dalam keuangan sebagai persentase dari jumlah yang akan menjadi dasar.
Analisis rasio menyatakan hubungan diantara pos-pos yang dipilih dari data laporan keuangan


1.2 PENINGKATAN MUTU Analisis Horizontal
Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.
1.3 Aanalisis Vertikal
Analisis vertical (vertical analysis), juga disebut analisis ukuran umum, adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yag menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari jumlah dasar.
1.4 Analisis Rasio

    1.4.1 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas (liquidty ratio) mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (diluar prediksi perusahaan). Para kreditor jangka pendek seperti banker dan pemasok terutama tertarik untuk menilai likuiditas. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menentukan kemampuan pembayaran utang jangka pendek perusahaan adalah rasio lancer,rasio cepat,perputaran piutang,dan perputaran persediaan.
Rasio lancer
Rasio lancar (current ratio) adalah pengukuran yang digunakan sacara luas untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan kemmpuan membayar utang jangka pendek. Rasio tersebut dihitung dengan membagi asset lancar dengan kewajiban jangka pendek.

Rasio cepat
Rasio uji-ketajaman [cepat] adalah pengukuran likuiditas jangka pendek segera perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah dari kas, investasi, jangka pendek, dan piutang bersih dengan kewajiban jangka pendek. Maka, rasio ini merupakan pendukung penting dari rasio lancar.

Perputaran piutang
Rasio ini mengukur beberapa kali rata-rata piutang dapat tertagih selama satu periode. Perputaran periode dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih (penjualan bersih dikurangi penjualan tunai) dengan piutang bersih rata-rata.

Perputaran persediaan
Perputaran persediaan (inventory turnover) mengukur berapa kali rata-rata persediaan. Perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Kecuali jika terdapat factor musiman yang signifikan, perusahaan rata-rata dapat dihitung dari saldo persediaan awal dan akhir.



1.4.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah  perusahaan untuk periode waktu tertentu. Laba, atau kekeurangannya, memeranguhi kemampuan perusahaan unutuk memperoleh pendanaan utang dan ekuitas.
     1.4.3 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas (solvency ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang. Kreditor jangka panjang dan para pemegang saham utamanya tertarik pada kemampuan perusahaan perusahaa untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan untuk membayarkan kembali jumlah pokok utang pada saat jatuh tempo.
     1.4.4 Operasi yang Dihentikan
Operasi dalam pengehentian (discontinued operation) mengacu ke pelepasan sebuah segmen yang signifikan dari sebuah bisnis. Contohnya adalah penghapusan seluruh aktivitas dan penghilangan sejumlah kelas pelangggan.

1.5 Daya Laba dan Pos – pos yang Tidak Biasa
Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan, beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa. Para pengguna tertarik dengan daya laba karena hal tersebut membantu mereka menurunkan estimasi laba dimsa depan tanpa “gangguan” pos-pos yang tidak biasa.
Bagi para pengguna laporan keuangan untuk menentukan “daya laba” atau pendapatan biasa, pos-pos “yang tidak biasa” dilaporkan secara terpisah pada laporan laba rugi. Tiga jenis-jenis “yang tidak biasa” yang dilaporkan adalah:
Operasi dalam penghentian
Pos-pos luar biasa
Perubahan dalam prinisp akuntansi

1.5.1 Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos luar biasa (extraordinary items) adalah kejadian dan transaksi-transaksi yang memenuhi dua kondisi : pos-pos luar biasa (1) sifatnya tidak biasa dan (2) sangat jarang terjadi. Untuk menjadi “tidak sering”, pos tersebut tidak boleh diharapkan untuk terjadi kembali di masa depan yang dapat diperkirakan.

1.5.2 Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
Untuk mempermudah perbandingan, laporan keuangan diharapkan agar dibuat dengan dsar yang konsisten dengan periode sebelumnya. Ketika terdapat pilihan atas prinsip akuntansi,prinsip yang awalnya telah dipilih harus ditetapkan secara konsisten dari peiode ke periode.
Ketika perubahan dalam prinsip akuntansi telah terjadi :
Prinsip yang baru harus digunakan dalam melaporkan hasil operasi pada tahun tersebut.
Pengaruh kumulatif dari perubahan tersebut pada seluruh tahun laporan laba rugi terdahulu harus dilaporkan bersih dari pajak yang berlaku pada bagian khusus sebelum laba bersih.

Laba Komprehensif
Kebanyakan pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian, yang diakui selama periode dimasukkan dalam laba. Bagaimanapu juga, dengan berjalannya waktu, pengecualian khusus terhadap praktik umum ini telah berkembang. Beberapa pos kini tidak masuk ke dalam laba dan dilaporkan langsung pada ekuitas pemegang saham.
Mengapa keutungan dan kerugian pada sekuritas yang tersedia untuk dijual ini tidak dimasukkan dalam laba bersih? Sebab dengan mengukapkannya secara terpisah akan.
Mengurangi ketidakstabilan laba bersih karena fluktuasi pada nilai wajar, namu tetap
Menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan mengenai keuntungan atau kerugian yang akan dialami jika sekuritas tersebut dijual pada nilai wajar.

1.6 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Keputusan bisnis yang penting sering kali dibuat dengan menggunakan satu atau lebih cara-cara menganalisis yang diilustrasikan di bab ini. Namun, anda harus waspada dengan ketebatasan dari cara-cara ini laporan keuangan yang mendasarinya.


                1.6.1 Estimasi
Laporan keuangan mencakup banyak estimasi angka. Estimasi digunakan dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan kerugian kontinjensi. Seandainya estimasi-estimasi ini tidak akurat, maka rasio dan presentase keuangan jugs tidak akurat
      1.6.2 Biaya
Laporan keuangan tradisional didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga. Perbandingan data keuangan yang tidak disesuaikan dari periode-periode yang berbeda mungkin dapat menjadi tidak valid karena adanya inflasi atau deflasi yang signifikan.

    1.6.3 Metode Akuntansi Alternatif
Perusahaan beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman tersebut dapat menyulitkan perbandingan. Sebagai contoh, satu perusahaan mungkin menggunakan metode FIFO untuk biaya persediaan  perusahaan lain pada industry yang sama mungkin menggunakan LIFO.
ika persediaan adalah asset yang penting bagi kedua perusahaan,tidak mungkin rasio lancar mereka dapat diperbandingkan.

    1.6.4 Data yang Berbeda
Data akhir tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut. Perusahaan sering kali membuat akhir tahun  pajak yang sesuai dengan titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka, beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.

     1.6.5 Keberagaman (Diversifikasi) perusahaan
Keberagaman dalam lingkungan global juga membatasi kegunaan analisis keuangan. Banyak perusahaan kini sangat beragam sehingga mereka tidak dapat digolongkan ke dalam satu industry tunggal-mereka telah menjadi kolongmerat yang sebenarnya. Perusahaan yang satu dengan lainnya tampak dapat diperbandingan tetapi sebenarnya tidak.

Laporan Arus Kas

nama : gita larasati
npm : 53216069
kelas : 1DFO3

1.  PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas (Inggris : cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas ) perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

2. KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas. Yang dihasilkan dari akivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode.
Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan
Dengan memeriksa hubugan antar pos pada laporan arus kas, para investor dan pihak lainnya dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu, dan ketidakpastian mengenai arus kas dimasa depan dengan lebih baik dibandingkan jika mereka menggunakan data akrual.
Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajiban
Jika sebah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayaar karyawan, melunasi utang, atau membayar dividen. Para karyawan, kreditor, dan pemegang saham umumnya tertarik terurtama pada laporan ini, karena laporan ini sendiri menunjukkan arus kas dalam kegiatan bisnis.

3. PENGGOLONGAN ARUS KAS
Laporan arus kas menggolongkan penerimaan kas dan pembayaran kas menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Aktivitas operasi mencangkup pengaruh kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban.
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan Aktivitas investasi mencakup (a) Memperoleh  dan menjual investasi dan aset tetap, dan (b) menunjang uang dan menagih pinjaman.
Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan kreditur dan pemegang saham perusahaan Aktivitas pendanaan mencakup (a) memperoleh kas daripenerbitan utang dan membayarkan jumlah membayarkan jumlah yang dipinjam, (b) memperoleh kas dari pemegang saham dan memberikan pengembalian atas investasi pemegang saham .

4. AKTIVITAS NON KAS YANG  PENTING
Penerbitan saham biasa untuk membeli aset
Pengubahan (konversi) obligasi menjadi saham biasa
Penerbitan utang untuk membeli aset
Pertukaran aset pabrik
Aktivitas pendanaan dan investasi yang penting yang tidak mempengaruhi kas tidak dilaporkan dalam laporan arus kas.


5. BENTUK DARI LAPORAN ARUS KAS
Bentuk umum dari laporan arus kas menyajikan hasil dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta aktivitas investasi dan pendanaan nonkas yang penting. Arus kas dari aktivitas operasi selalu disajikan pada bagian awal. Kemudian diikuti oleh bagian aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

6. MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Metode Langsung, yaitu menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto dan
 pembayaran kas bruto;
Metode tidak langsung, yaitu dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari
 pos yang penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas inevestasi dan pendanaan.

Langkah 1 : Menentukan kas bersih yang dihasilkan atau digunakan oleh aktivitas operasi dengan mengubah laba bersih dari basis akrual menjadi basis kas
Langkah 2 : Menganalisis perubahan pada akun aset dan kewajiban tidak lancar dan mencatatnya sebagai aktivitas investasi dan pendanaan, atau sebagai transaksi nonkas yang penting
Langkah 3 : Membandingkan perubahan bersih pada kas di laporan arus kas dengan perubahan pada akun kas yang dilaporkan pada neraca untuk memastikan jumlahnya sesuai.