Latar Belakang dan Definisi Wirausaha
Saat ini di Indonesia terdapat banyak pengangguran. Mulai dari yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat hidup sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau karyawan adalah dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha mikro. Hasilnya adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dalam menjadi seorang pengusaha, yang diperlukan adalah bekal keterampilan berwirausaha yang cukup.
Kebanyakan lulusan perguruan tinggi bekerja menjadi karyawan seusai mengenyam pendidikan. Keinginan untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri masih kurang besar.
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll
Profil Pengusaha Sepatu Valentina Meiliyana
Valentina Meiliyana masih berusia 17 tahun ketika berbisnis pakaian dan sepatu pesanan (custom shoes). Kini, ia memiliki merek fasionnya sendiri yaitu Selkius Maxwell, dengan produk andalan yaitu Valentina Meiliyana Shoes. Dia sendiri terilhami oleh karya perancang dan juga pengusaha sepatu, Manolo Blahnik.
Jaringanya meliputi para desainer fasion serta selebriti- selebriti asli Indonesia. Valentina jadi salah satu perancang sepatu koleksi Eunika Joso di Jakarta Fashion Week 2011. Dia juga mendapatkan pesanan sepatu khusus dari girl band yang sedang naik daun, Cherry Belle. Lebelnya berasal dari ketekunan serta kegigihannya untuk mendesain baik pakaian dan sepatu.
Di 2008, ia iseng merombak pakaian bekas dengan bantuan seorang penjahit depan rumah.
"Saya sempat ganti penjahit beberapa kali, sampai akhirnya bertemu penjahit bagus lulusan sekolah Inti Mode," terangya.
Sambil menjalani usaha sebagai perancang amatiran, dia juga menjadi agen penjualan sepatu secara online. Ia tergoda akan desain sepatu unik lalu mengusulkan untuk menjualnya secara online. Pada 1 Januari 2011, ia resmi menanda tangani kontrak kerja sama dengan si perajin tersebut. Valentina mulai menjual produknya melalui situs jejaring sosial, kala itu melalui sosial media Facebook. Dia memasang foto- foto produknya kemudian menawarkannya kebeberapa orang.
Lambat laun, produknya itu mulai dilirik tidak hanya oleh pembeli baru, Valentina mendapatkan perhatian dari majalah model DRESSCODE, dan sepatunya mulai tersebar ke penjuru Indonesia. Seketika itu juga membuat bisnisnya melonjak jauh pendapatannya. Dia yang biasanya hanya menjual 20 pasang sepatu per- bulan, kini membuat 200- 300 pasang. Ramaja kelahiran 13 Maret 1995 ini menjual produknya dengan berbagai macam harga sesuai kualitas produk.
Ia menjual dari harga Rp.200- 300 ribu. Dia lantas memutuskan keluar dari sekolah lalu melanjutkan home schooling. Alasannya, "Dia sulit membagi waktu antara bisnis dan sekolah. Sering terlambat," kata Hellen, ibunya.
Ia hanya belajar secara otodidak dari majalah dan televisi. Dia pernah dilibatkan sebagai perancang sepatu saat peragaan busana kelulusan sekolah mode, La Selle Graduation Show 2011. Lagi, ia pun tersanjung mendapatkan pengalaman lagi merancang sepatu untuk siswa- siswa di La Selle. Saat usinya menginjak 17 tahun, Valentina sudah senggup menggaji menejer pemasaran.
"Omset perbulan Rp.45 juta hingga Rp.50 juta," kata Valentina.
Apa rahasia suksesnya hanyalah satu yaitu berani menembus batas. Dia menunjukan dirinya sebagai desainer fasion meski secara akademisnya, dia bukanlah lulusan sekolah mode. Ia juga dikabarkan telah melanjutkan pendidikannya kejenjang lebih tinggi. Bermodal bisnisnya sekarang ia tak perlu lagi pusing memikirkan biaya kuliah seperti anak muda biasanya
Daftar pustaka
http://www.smartbisnis.co.id/content/read/belajar-bisnis/ada-dara-muda-nan-cantik-dibalik-kesuksesan-valentina-meiliyana-shoes
Saat ini di Indonesia terdapat banyak pengangguran. Mulai dari yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat hidup sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau karyawan adalah dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha mikro. Hasilnya adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dalam menjadi seorang pengusaha, yang diperlukan adalah bekal keterampilan berwirausaha yang cukup.
Kebanyakan lulusan perguruan tinggi bekerja menjadi karyawan seusai mengenyam pendidikan. Keinginan untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri masih kurang besar.
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu, dll
Profil Pengusaha Sepatu Valentina Meiliyana
Valentina Meiliyana masih berusia 17 tahun ketika berbisnis pakaian dan sepatu pesanan (custom shoes). Kini, ia memiliki merek fasionnya sendiri yaitu Selkius Maxwell, dengan produk andalan yaitu Valentina Meiliyana Shoes. Dia sendiri terilhami oleh karya perancang dan juga pengusaha sepatu, Manolo Blahnik.
Jaringanya meliputi para desainer fasion serta selebriti- selebriti asli Indonesia. Valentina jadi salah satu perancang sepatu koleksi Eunika Joso di Jakarta Fashion Week 2011. Dia juga mendapatkan pesanan sepatu khusus dari girl band yang sedang naik daun, Cherry Belle. Lebelnya berasal dari ketekunan serta kegigihannya untuk mendesain baik pakaian dan sepatu.
Di 2008, ia iseng merombak pakaian bekas dengan bantuan seorang penjahit depan rumah.
"Saya sempat ganti penjahit beberapa kali, sampai akhirnya bertemu penjahit bagus lulusan sekolah Inti Mode," terangya.
Sambil menjalani usaha sebagai perancang amatiran, dia juga menjadi agen penjualan sepatu secara online. Ia tergoda akan desain sepatu unik lalu mengusulkan untuk menjualnya secara online. Pada 1 Januari 2011, ia resmi menanda tangani kontrak kerja sama dengan si perajin tersebut. Valentina mulai menjual produknya melalui situs jejaring sosial, kala itu melalui sosial media Facebook. Dia memasang foto- foto produknya kemudian menawarkannya kebeberapa orang.
Lambat laun, produknya itu mulai dilirik tidak hanya oleh pembeli baru, Valentina mendapatkan perhatian dari majalah model DRESSCODE, dan sepatunya mulai tersebar ke penjuru Indonesia. Seketika itu juga membuat bisnisnya melonjak jauh pendapatannya. Dia yang biasanya hanya menjual 20 pasang sepatu per- bulan, kini membuat 200- 300 pasang. Ramaja kelahiran 13 Maret 1995 ini menjual produknya dengan berbagai macam harga sesuai kualitas produk.
Ia menjual dari harga Rp.200- 300 ribu. Dia lantas memutuskan keluar dari sekolah lalu melanjutkan home schooling. Alasannya, "Dia sulit membagi waktu antara bisnis dan sekolah. Sering terlambat," kata Hellen, ibunya.
Ia hanya belajar secara otodidak dari majalah dan televisi. Dia pernah dilibatkan sebagai perancang sepatu saat peragaan busana kelulusan sekolah mode, La Selle Graduation Show 2011. Lagi, ia pun tersanjung mendapatkan pengalaman lagi merancang sepatu untuk siswa- siswa di La Selle. Saat usinya menginjak 17 tahun, Valentina sudah senggup menggaji menejer pemasaran.
"Omset perbulan Rp.45 juta hingga Rp.50 juta," kata Valentina.
Apa rahasia suksesnya hanyalah satu yaitu berani menembus batas. Dia menunjukan dirinya sebagai desainer fasion meski secara akademisnya, dia bukanlah lulusan sekolah mode. Ia juga dikabarkan telah melanjutkan pendidikannya kejenjang lebih tinggi. Bermodal bisnisnya sekarang ia tak perlu lagi pusing memikirkan biaya kuliah seperti anak muda biasanya
Daftar pustaka
http://www.smartbisnis.co.id/content/read/belajar-bisnis/ada-dara-muda-nan-cantik-dibalik-kesuksesan-valentina-meiliyana-shoes
NAMA : GITA LARASATI
NPM : 53216069
KELAS : 2DF02